Menurut dr Metalia, kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda, contohnya tergantung dari berat badan, aktivitas, serta kondisi kesehatan, sehingga perlu disesuaikan. Untuk yang beraktivitas di luar ruangan, lanjut dia, dapat mengonsumsi cairan isotonik untuk menggantikan cairan serta elektrolit tubuh yang hilang karena banyak berkeringat.
"Jadi pada kondisi yang memang kita berkeringat banyak, maka cairan isotonik atau cairan yang mengandung elektrolit, ini juga bisa dikonsumsi, karena biasanya cairan isotonik itu juga mudah untuk diserap oleh tubuh," kata dokter dari Rumah Sakit Dr Sardjito, Yogyakarta.
Dokter Metalia menyebutkan, selain elektrolit, minuman isotonik juga mengandung kalori. Ia menganjurkan untuk tidak mengonsumsi minuman isotonik secara berlebihan, dan memperhatikan kondisi tubuh saat akan meminumnya.
"Sebenarnya, kalau ginjal kita baik, maka kandungan-kandungan elektrolit yang berlebihan itu akan dikeluarkan lagi oleh tubuh. Tapi tentunya harus berhati-hati pada kondisi yang memang sudah ada gangguan di ginjal misalnya, dan ada gangguan di organ lain," katanya.