Namun, beberapa pihak secara terbuka menyatakan skeptis tentang kisah sukses DeepSeek. CEO Scale AI Alexander Wang mengatakan dalam sebuah wawancara, mengeklaim bahwa DeepSeek memiliki 50 ribu chip Nvidia H100, yang tidak mungkin diumumkan secara terbuka karena akan melanggar kontrol ekspor AS yang melarang penjualan chip AI canggih ke perusahaan China. Terkait ini, DeepSeek belum memberi komentar atas tuduhan tersebut.
Analis dari Bernstein dalam catatan riset mereka menyoroti bahwa baya pelatihan DeepSeek-V3 tidak sepenuhnya diungkapkan, dan kemungkinan jauh lebih tinggi dari klaim 6 juta dolar AS yang digunakan untuk daya komputasi. Para analis juga mengatakan bahwa biaya pelatihan untuk model DeepSeek-R1 juga tidak diungkapkan.
2. Siapa di balik DeepSeek?
DeepSeek adalah perusahaan rintisan yang berbasis di Hangzhou, dengan pemegang saham pengendalinya adalah Liang Wenfeng, salah satu pendiri hedge fund kuantitatif High-Flyer, berdasarkan catatan perusahaan China. Pada Maret 2023, High-Flyer mengumumkan di akun WeChat resminya bahwa mereka memulai kembali dengan mengalihkan fokus dari perdagangan ke pengembangan AGI (kecerdasan buatan umum). Tidak lama setelah itu, DeepSeek didirikan.
Pembuat ChatGPT, OpenAI, mendefinisikan AGI sebagai sistem otonom yang dapat melampaui manusia dalam tugas-tugas yang paling bernilai secara ekonomi. Tidak diketahui berapa banyak investasi High-Flyer di DeepSeek. High-Flyer memiliki kantor di gedung yang sama dengan DeepSeek, dan juga memiliki paten yang terkait dengan kelompok chip yang digunakan untuk melatih model AI. Pada Juli 2022, Unit AI High-Flyer mengumumkan bahwa mereka memiliki dan mengoperasikan klaster 10.000 chip A100.
3. Bagaimana pandangan Pemerintah China terhadap DeepSeek?
Kesuksesan DeepSeek telah diketahui oleh kalangan politik tertinggi China. Pada 20 Januari, pada hari DeepSeek-R1 dirilis ke publik, pendirinya Liang Wenfeng menghadiri simposium tertutup untuk para pebisnis dan pakar yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri China Li Qiang, menurut laporan Xinhua.
Kehadiran Liang pada pertemuan tersebut berpotensi menandakan DeepSeek dapat memainkan peran penting dalam kebijakan Beijing untuk mengatasi kontrol ekspor Washington dan mencapai swasembada dalam industri strategis seperti AI. Simposium serupa tahun lalu dihadiri oleh CEO Baidu, Robin Li.