Rabu 16 Apr 2025 06:27 WIB

8 Makanan Ini Diklaim Mampu Turunkan Risiko Kanker dan Diabetes

Penting untuk mengonsumsi makanan tinggi glutathione setiap harinya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Daging ayam (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Daging ayam (ilustrasi).

AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Meningkatkan asupan makanan tertentu dinilai dapat membantu tubuh memproduksi lebih banyak antioksidan kuat bernama glutathione, yang dikenal mampu menurunkan risiko diabetes dan kanker. Glutathione adalah antioksidan yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan nabati dan hewani.

Dilansir laman Express, Rabu (16/4/2025), zat ini berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk perbaikan jaringan. Namun, keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya dalam melawan stres oksidatif, yaitu kondisi berbahaya yang bisa merusak sel-sel tubuh akibat kelebihan radikal bebas.

Baca Juga

Stres oksidatif telah dikaitkan dengan berbagai penyakit serius seperti kanker, penyakit ginjal, jantung, hingga gangguan neurologis seperti Alzheimer. Untungnya, mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti glutathione dapat membantu mencegah kerusakan tersebut.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memproduksi glutathione secara alami akan menurun. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan tinggi glutathione setiap harinya.

Delapan makanan yang mengandung glutathione yang disarankan untuk dikonsumsi antara lain ayam, telur, kacang-kacangan, kubis brussel, kembang kol, bayam, polong-polongan, serta alpukat.

Secara umum, daftar makanan di atas aman dikonsumsi oleh setiap individu tanpa risiko. Namun pada beberapa kasus, efek samping ringan seperti kram perut atau perut kembung mungkin saja terjadi.

Jika khawatir tidak mendapatkan cukup glutathione dari makanan, suplemen bisa menjadi pilihan. Namun perlu dicatat bahwa bukti ilmiah yang mendukung efektivitas suplemen glutathione masih terbatas.

Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi glutathione secara oral tidak memberikan dampak signifikan terhadap stres oksidatif. Oleh karena itu, sumber makanan alami tetap dianggap lebih efektif.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement