Selasa 13 May 2025 11:55 WIB

Dari Jogja Ke Cannes, Sineas Indonesia Siap ‘Pamer’ Karya di Mata Dunia

JAFF Market mendukung sejumlah sineas berpartisipasi di Cannes.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Konferensi pers partisipasi film Indonesia di Festival Film Internasional Cannes di Jakarta pada Selasa (6/5/2025).
Foto: Dok. Republika/Qommarria Rostanti
Konferensi pers partisipasi film Indonesia di Festival Film Internasional Cannes di Jakarta pada Selasa (6/5/2025).

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), salah satu festival film terkemuka di Asia, kembali hadir di Cannes Film Festival tahun ini dengan delegasi yang solid untuk merayakan edisi ke-20 yang akan datang. JAFF Market, sebagai platform industri profesional JAFF, hadir di Marche du Film dengan sejumlah kemitraan dan proyek unggulan.

Baca Juga

Pada tahun ini, JAFF Market mendukung sejumlah sineas, studio, produser, dan proyek Indonesia yang berpartisipasi di Cannes. Salah satunya adalah Pangku, film drama coming-of-age berlatar krisis ekonomi Indonesia tahun 1998, yang juga menjadi debut penyutradaraan aktor ternama Indonesia Reza Rahadian.

Film ini pertama kali diperkenalkan melalui JAFF Future Project 2024, memenangkan White Light Post-Production Award, dan akan diputar dalam program "HAF Goes to Cannes" di Marché du Film sebagai representasi kekuatan cerita sinema Indonesia. Tak hanya Pangku, tiga proyek IP original dari JAFF Content Market 2024 juga akan dibawa ke program Spotlight Asia - Asian IP Adaptation: Showbox Masterclass & Pitching Session di Marche du Film. Tiga IP original tersebut adalah Locust dari penerbit independen Kosmik, Bandits of Batavia oleh Bryan Valenza, dan Jitu dari Caravan Studio.

“Cannes memberi kami kesempatan untuk menunjukkan energi dan peluang yang sedang berkembang pesat di industri film Indonesia. Kami sangat bangga karena sejumlah proyek terpilih JAFF Market seperti Pangku, Locust, Bandits of Batavia, dan Jitu kini bisa melangkah ke panggung dunia di Cannes,” kata Festival Director JAFF, Ifa Isfansyah, dalam keterangan tertulis dikutip pada Selasa (13/5/2025).

Selain itu, JAFF Market juga akan berkolaborasi dengan Netherlands Film Fund pada 16 Mei di paviliun SEE NL dalam acara networking untuk memperkuat implementasi perjanjian co-production antara Indonesia dan Belanda yang ditandatangani pada JAFF Market 2024. JAFF Market juga akan bekerja sama dengan Adelaide Film Festival dari Australia, yang menjadi mitra JAFF Market 2024, dalam sesi diskusi dan networking yang digelar 18 Mei di booth Screen Australia, sebagai langkah awal memperluas kerja sama antara industri film kedua negara.

Untuk meningkatkan eksposur studio dan investor Indonesia di kancah internasional, JAFF Market juga menggandeng Visinema dan Jagartha melalui rangkaian acara networking yang mempertemukan pelaku industri film Indonesia dengan mitra internasional. Linda Gozali selaku JAFF Marker Director mengatakan 2025 menjadi momentum penting, bukan hanya karena JAFF merayakan 20 tahun kiprahnya mendukung sinema Asia, tetapi juga karena JAFF Market hadir kembali dengan semangat yang lebih besar untuk menjadi platform kolaborasi bagi sineas, produser, dan pelaku industri dari dalam dan luar negeri.

"Harapannya, kehadiran di Cannes ini dapat memperluas jejaring dan menciptakan dampak nyata untuk ekosistem film Indonesia ke depan,” kata Linda.

Industri film Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan luar biasa dengan mencatat lebih dari 80 juta penonton bioskop dan menguasai 65 persen pangsa pasar lokal pasa 2024. Sebagai bagian dari perayaan 20 tahun, edisi kedua JAFF Market akan digelar pada 29 November - 1 Desember 2025 di Yogyakarta untuk memperluas kemitraan global dan mendukung generasi baru sineas Asia Tenggara.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement