Setidaknya ada enam latihan mikro mindfulness yang bisa kamu selipkan dalam harimu. Tiga di antaranya bisa dilakukan saat di kantor. Apa saja ya?
1. Ambil napas dalam-dalam
Saat otak lagi penuh dengan segudang pikiran, coba deh, tarik napas dalam-dalam beberapa kali dan rasakan sepenuhnya prosesnya. Jangan coba-coba untuk 'zen out' (mencapai keadaan relaksasi yang mendalam, ketenangan pikiran, atau fokus yang tenang), tapi ingatkan dirimu: 'Aku di sini'. Latihan yang membumi ini bisa dilakukan kurang dari satu menit," ujar Barca.
2. Berjalan dengan niat
Keluar dari pikiranmu dan rasakan langkah kakimu. "Di trotoar, di lorong, menuju kereta bawah tanah — singkirkan ponsel dan rasakan setiap langkahmu," ujarnya.
"Hanya sebentar. Biarkan pikiranmu menyusul tubuhmu, bahkan jika semua di sekitarmu serba terburu-buru". Seperti yang pernah dikatakan Master Buddhis Thich Nhat Hanh, "Berjalanlah seolah kamu mencium bumi dengan kakimu".
3. Dengarkan dengan baik
Ini mungkin salah satu keterampilan yang paling sulit tapi paling berharga. "Lain kali saat seseorang berbicara kepadamu, jangan cek ponselmu. Jangan melamun. Jangan merencanakan jawabanmu. Dengarkan saja. Selama 30 detik penuh, tanpa gangguan. Ini langka, anehnya sulit, dan jauh lebih kuat dari kedengarannya," kata Sherpa. Kamu mungkin akan terkejut betapa lebih terhubungnya kamu dengan orang lain setelah melakukan ini.
4. Selesaikan satu tugas sebelum memulai yang lain (khusus di kantor)
Kalau harimu penuh dengan meeting online dan suara notifikasi yang tak ada habisnya, coba deh, lawan keinginan untuk multitasking. "Kita memperlakukan pikiran kita seperti mesin, tugas demi tugas, rapat demi rapat, tanpa jeda, tanpa ruang," kata Barca. Berikan dirimu izin untuk menyelesaikan satu momen sebelum kamu memulai yang lain. Ini akan membantu fokus dan mengurangi stres.
5. Hadapi stres, jangan menghindarinya (khusus di kantor)
"Saat ketegangan melanda, jangan menimpanya dengan pengalihan. Rasakan sejenak — rahang yang mengeras, jantung yang berdegup kencang, apa pun itu. Begitulah cara kamu membiarkan stres mengalir melaluimu alih-alih membiarkannya menumpuk di dalam," kata Barca. Dengan merasakan dan membiarkan, kamu memberi ruang bagi emosi itu untuk berlalu.
6. Akhiri hari kerja seperti ritual (khusus di kantor)
"Tutup komputermu dengan niat. Ketahuilah bahwa kamu sedang berpindah ruang, dari produktivitas ke kehadiran," kata Barca.
Dia mengatakan pergeseran mental itu membantumu hadir untuk hidupmu, bukan hanya untuk kotak masuk emailmu. Ini membantu memisahkan kehidupan kerja dari kehidupan pribadi, sehingga kamu bisa menikmati waktu istirahat sepenuhnya.
Jadi, mindfulness itu untuk siapa? Masih mikir kalau mindfulness bukan buat kamu? Coba deh, pikirkan ini, "Tanpa mindfulness, kita bisa membiarkan kemarahan menyakiti orang yang kita cintai, membiarkan rasa malu berkembang menjadi kebencian diri, atau memaksakan diri terlalu keras di tempat kerja padahal kita sangat butuh istirahat," kata Sherpa.
Anggap saja mindfulness itu seperti latihan mental, yang tidak hanya menenangkanmu tapi juga membantumu bertindak sebagai dirimu yang terbaik. "Mindfulness bertindak sebagai jangkar. Ini membantu menjaga emosimu tetap terkendali, mencegah pikiranmu berbalik melawanmu, hadir untuk momen-momen kecil dalam hidup, dan menjadi orang yang kamu cita-citakan, untuk dirimu sendiri dan orang-orang yang paling penting," ujarnya.