Ahad 08 Jun 2025 11:47 WIB

Radang Amandel, Kapan Harus Operasi? Kata Dokter, Gak Semua Harus Diangkat

Tidak semua kasus radang amandel memerlukan operasi.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Dokter memeriksa pasien mengalami radang amandel (ilustrasi). Tidak setiap radang amandel
Foto: www.freepik.com
Dokter memeriksa pasien mengalami radang amandel (ilustrasi). Tidak setiap radang amandel

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Radang amandel, atau tonsilitis, merupakan kondisi umum yang sering menyerang, terutama anak-anak. Gejalanya mulai dari nyeri tenggorokan, kesulitan menelan, demam, hingga batuk yang mengganggu. Namun, benarkah setiap radang amandel harus berakhir di meja operasi?

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Bedah Kepala dan Leher, dr Alexander Nur Ilhami, Sp.THT-KL, mengatakan tidak semua kasus radang amandel memerlukan operasi. Dokter yang berpraktik di Bethsaida Hospital Gading Serpong ini menjelaskan bahwa pengangkatan amandel atau tonsilektomi adalah pilihan medis yang perlu dipertimbangkan hanya dalam kasus-kasus tertentu untuk mencegah gangguan kesehatan yang lebih serius. Ini penting untuk dipahami agar masyarakat tidak panik atau buru-buru memutuskan operasi tanpa indikasi yang jelas.

Baca Juga

Kapan sebaiknya amandel dioperasi?

Apa saja indikasi yang mengharuskan seseorang menjalani operasi amandel? Dr Alexander menjelaskan tonsilitis yang terjadi secara berulang atau tidak membaik meski sudah diobati secara intensif adalah tanda-tanda kuat bahwa operasi perlu dipertimbangkan.

“Jika infeksi terjadi berulang, misalnya lebih dari lima kali dalam setahun, atau tidak membaik meskipun sudah mendapatkan pengobatan, maka perlu dipertimbangkan tindakan operasi,” ujar dr Alexander.

Ia menambahkan, meskipun amandel merupakan bagian dari sistem imun tubuh yang berfungsi menyaring kuman yang masuk, ia bisa berubah menjadi sumber masalah serius jika terus-menerus terinfeksi. Bayangkan, organ yang seharusnya melindungi tubuh, justru terus-menerus menjadi sarang penyakit. Ini tentu akan sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Gejala radang amandel dan penanganan konservatif

Radang amandel dapat disebabkan oleh berbagai jenis infeksi, baik virus seperti flu biasa, maupun bakteri seperti Streptococcus pyogenes. Gejala-gejala umum yang harus diwaspadai meliputi:

-Nyeri tenggorokan hebat

-Kesulitan menelan makanan atau bahkan minuman

-Demam tinggi

-Batuk

-Pembengkakan pada amandel yang terlihat jelas

Meskipun gejala-gejala ini bisa sangat mengganggu, dr Alexander menekankan bahwa sebagian besar kasus radang amandel masih bisa ditangani secara konservatif. Artinya, operasi bukanlah pilihan pertama. Penanganan konservatif ini bisa meliputi:

-Istirahat yang cukup untuk memulihkan tubuh

-Konsumsi cairan yang banyak untuk menjaga hidrasi

-Obat pereda nyeri untuk mengurangi ketidaknyamanan

-Antibiotik, jika infeksi disebabkan oleh bakteri, tentu saja dengan resep dan pengawasan dokter.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement