3. Halsey

Banyak pihak sempat bertanya ketika Halsey tak bersuara saat genosida terjadi di Gaza. Setelah bungkam cukup lama, penyanyi asal Amerika Serikat tersebut akhirnya membuka suara. Melalui unggahan Instagram Story, Halsey mengungkapkan beberapa orang menilai sikap diamnya belakangan ini sebagai sebuah kepengecutan.
"Dan sejujurnya, itu benar," tulis Halsey melalui akun Instagram pribadinya.
Halsey mengakui, dia memiliki rasa kekhawatiran yang sangat besar. Sebagai seorang figur publik, Halsey mengatakan tindakan yang dia ambil akan berdampak signifikan terhadap kehidupannya di luar sosial media.
Halsey merasa, keputusan yang dia ambil untuk melindungi keluarganya sendiri justru mempersulit dirinya untuk menyuarakan dukungan bagi keluarga-keluarga lain di Gaza yang harus menghadapi kekerasan lebih hebat dari dirinya. Halsey mengungkapkan dirinya tak akan membela diri untuk sikap diamnya selama beberapa pekan ini. Halsey justru menyatakan menyesal karena sempat memilih untuk diam.
"Saya mengakui penyesalan saya dan menegaskan kembali pendirian saya terkait kemerdekaan warga Palestina," ujar Halsey.
4. Lorde

Lorde membatalkan sejumlah jadwal pertunjukannya di Israel pada 2018. Laman The Independent mengabarkan, pengumuman pembatalan tersebut mendapat dukungan dari para aktivis gerakan boikot dan sanksi terhadap catatan Hak Asasi Manusia (HAM) Israel. Lorde dan beberapa seniman lain, seperti Roger Waters dan Elvis Costello, bergabung dalam aksi boikot Israel atas perlakuannya terhadap orang-orang Palestina.
Lorde mengambil keputusan pembatalan konser tersebut melalui banyak diskusi. Ia juga mengatakan keputusan tersebut biasa saja, hanya saja dirinya merasa tidak benar mengenai penyelenggaraan konser tersebut. Pembatalan konser Lorde mendapat tanggapan baik dari banyak pihak.
5. Kehlani

Penampilan penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Kehlani dibatalkan oleh pihak Cornell University yang semula dijadwalkan pada 7 Mei 2025. Pembatalan ini dikaitkan dengan sikap Kehlani yang kerap menyuarakan dukungannya untuk kemerdekaan Palestina, namun dukungan itu dianggap sebagai antisemit oleh sebagian pihak.
Merespons pembatalan ini, Kehlani mengunggah video pernyataan di Instagram pada Sabtu. Ia menegaskan dirinya bukan antisemit maupun anti-Yahudi, namun antigenosida.
“Saya bukan antisemit maupun anti-Yahudi. Saya antigenosida, saya menentang tindakan Pemerintah Israel, saya anti pemusnahan seluruh bangsa, saya anti pemboman anak-anak, pria, wanita yang tidak bersalah — itulah yang saya tolak," kata Kehlani seperti dilansir laman Billboard, Senin (28/4/2025).