Senin 28 Jul 2025 11:16 WIB

Keunikan Morchella Rinjaniensis: Jamur Baru yang Menambah Keanekaragaman Hayati Indonesia

Morchella rinjaniensis menjadi spesies jamur Morchella tropis pertama dari Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Hasil pindai Morchella rinjaniensis, spesies jamur morel baru yang ditemukan oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di kawasan Cagar Biosfer Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Foto: Antara/BRIN
Hasil pindai Morchella rinjaniensis, spesies jamur morel baru yang ditemukan oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di kawasan Cagar Biosfer Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama timnya berhasil mendeskripsikan satu spesies baru jamur morel dari kawasan Cagar Biosfer Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penemuan ini sangat signifikan, bukan hanya karena keunikannya, tetapi juga karena spesies ini diberi nama Morchella rinjaniensis, merujuk pada lokasi penemuannya yang ikonik.

Yang lebih menarik lagi, Morchella rinjaniensis menjadi spesies jamur Morchella tropis pertama dari Indonesia yang berhasil dideskripsikan secara ilmiah, menggunakan pendekatan morfologi dan analisis molekuler yang canggih. Peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE) BRIN, Atik Retnowati, mengatakan spesies ini memiliki karakteristik yang sangat istimewa.

Baca Juga

"Spesies ini memiliki kombinasi karakter unik yang tidak ditemukan pada jenis Morchella lain, baik secara morfologi maupun molekuler," kata Atik pada Senin (28/7/2025). 

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa jamur ini memiliki ciri khas tubuh buah yang besar dengan pola lubang (pits) dan ridges yang tidak beraturan, serta spora yang berpola seperti labirin yang berukuran besar dan permukaannya bergelombang. Berdasarkan hasil analisis genetik yang komprehensif terhadap empat gen, Morchella rinjaniensis menunjukkan perbedaan yang jelas dibandingkan jenis Morchella lainnya, sehingga secara ilmiah memenuhi syarat untuk dideskripsikan sebagai spesies baru.

Atik mengatakan jamur Morchella rinjaniensis ditemukan tumbuh liar di lereng Gunung Rinjani, pada ketinggian antara 900 hingga 1.200 meter di jalur-jalur pendakian populer seperti Torean, Senaru, Sembalun, Tetebatu, dan Aik Berik. Jamur langka ini umumnya muncul saat peralihan musim hujan ke kemarau, yaitu sekitar bulan April hingga Mei.

"Spesies ini memiliki tubuh buah yang bisa mencapai 19 sentimeter, dengan pola lubang (pits) tidak beraturan dan spora berukuran besar yang permukaannya bergelombang menyerupai labirin," ujarnya.

Atik juga mengatakan analisis pohon filogenetik menempatkan Morchella rinjaniensis dalam satu klade dengan Morchella galilaea, meskipun keduanya menunjukkan perbedaan morfologi dan genetik yang sangat jelas. Penelitian ini mencatat jamur unik ini tumbuh di bawah naungan vegetasi hutan alami dan sering ditemukan di sekitar aliran air kecil atau area semi terbuka.

Di habitat alaminya, Morchella rinjaniensis tumbuh berdampingan dengan berbagai jenis tumbuhan dari famili seperti Elaeocarpaceae, Urticaceae, dan Myrtaceae, menunjukkan ekosistem tempat ia berkembang. Atik melihat potensi besar pada spesies ini. Ia menilai Morchella rinjaniensis berpotensi dikembangkan sebagai sumber pangan alternatif bernilai tinggi, mengingat ia termasuk dalam kelompok jamur yang dapat dikonsumsi.

Oleh karena itu, Atik menekankan pentingnya pengelolaan berbasis konservasi untuk menjaga kelestarian populasi Morchella rinjaniensis di alam. Menurutnya, strategi pelestarian jamur ini sangat selaras dengan program Man and the Biosphere (MAB) UNESCO, yang mendorong pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan melalui pemanfaatan zona transisi biosfer.

Atik berharap, temuan ini tidak hanya memperkaya data keanekaragaman hayati Indonesia, tetapi juga dapat membuka peluang pengembangan budi daya jamur yang ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar Gunung Rinjani, serta membuka cakrawala baru bagi riset ekologi jamur dan pengembangan bioprospeksi di kawasan tropis. Hasil penelitian fundamental ini telah dipublikasikan dalam jurnal internasional Mycobiology, Volume 53(4), halaman 367–378 tahun 2025, dengan judul “Morchella rinjaniensis: A Novel Species of Tropical Morchella (Ascomycota, Pezizales, and Morchellaceae) Discovered in UNESCO Rinjani-Lombok Biosphere Reserve, Indonesia” oleh Retnowati et al. (2025).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement