Dalam kesempatan yang sama, Tjandra mengatakan PFN juga akan segera bertransformasi menjadi lembaga keuangan perfilman (film financing) yang ditargetkan bisa terwujud pada tahun ini. Rencana transformasi ini sebelumnya juga telah diungkapkan oleh Kementerian BUMN pada 2020.
"Saat ini, mandatory-nya PFN sudah tidak lagi memproduksi film. Jadi bertransformasi menjadi film financing. Apa artinya? Bahwa kita akan membantu rumah produksi yang ada," kata dia.
Menurut Tjandra, PFN akan menjadi hub lembaga keuangan untuk semua pemangku kepentingan di bidang film. Saat ini, kata dia, PFN tidak diberikan dana sepeser pun oleh pemerintah untuk menggerakkan ekosistem tersebut sehingga pihaknya bekerja sama dengan beberapa pihak seperti lembaga pemerintah serta lembaga keuangan.
"Sekarang ini memang baru batch pertama. Batch pertama ini kami melibatkan mereka mungkin dari sponsorship atau segala macam, itu sedang kami kaji. Tapi ke depan, kami akan ada investor dari perbankan, kemudian dari internasional, dan kemudian juga dari investor lokal," kata Tjandra.