AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Menjadi orang tua adalah peran yang dijalani tanpa pamrih. Begitu banyak hal yang dilakukan orang tua kepada anaknya sepanjang mereka hidup. Itu semua dilakukan meski tanpa dibayar.
Namun penasarankah Anda, apabila orang tua mendapat gaji atas perannya di kehidupan anak, berapa uang yang mereka terima? Perusahaan konsultas investasi daring, Moneyfarm, mencoba mencari tahu tentang hal itu.
Moneyfarm melihat semua pekerjaan rumah tangga yang tidak dibayar seperti sopir, pembersih, pengasuh anak, dan asisten pribadi. Mereka bertanya, berapa lama orang tua menghabiskan waktu untuk setiap tugas. Mereka menggunakan rata-rata per jam untuk menghitung berapa banyak yang secara hipotetis seharusnya mereka hasilkan untuk itu.
Studi tersebut menemukan bahwa rata-rata orang tua bekerja lebih dari 100 jam sepekan untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga dan pekerjaan, mulai dari memasak, bersih-bersih, hingga mengantarkan anak-anak berkeliling dan membantu tugas sekolah. Jika digabungkan menjadi satu peran dan ditempatkan di tempat kerja, kegiatan itu akan menghasilkan total gaji sebesar 70.768 pound (sekitar Rp 1,3 miliar) setahun. Jadi, selama 18 tahun pada dasarnya Anda akan menghasilkan sekitar Rp 23,5 miliar.
“Sungguh luar biasa memikirkan berapa banyak pekerjaan dengan gaji yang tidak dibayar yang dilakukan ibu dan ayah baik sebagai orang tua yang tinggal di rumah atau di atas pekerjaan berbayar mereka yang sebenarnya,” kata penasihat investasi di Moneyfarm, Miguel Muruaga, dilansir laman Huffpost pada akhir pekan lalu, Sabtu (1/4/2023).
Menurut jajak pendapat, tugas yang paling menyita waktu yang dihadapi orang tua setiap pekan adalah menyiapkan, memasak, dan menyajikan makanan dan minuman keluarga, yang memakan waktu hingga 29 jam. Sementara itu, total 10 jam dihabiskan untuk bermain dan menghibur anak-anak, dan 10 jam lagi mengantar mereka ke sekolah dan teman bermain.
Sembilan jam sepekan dihabiskan untuk memberi nasihat dan berbicara dengan anggota keluarga secara langsung atau melalui telepon. Sekitar delapan jam dihabiskan untuk membersihkan rumah, dan enam jam dihabiskan untuk mencuci pakaian.
Tidak mengherankan, satu dari tiga (30 persen) merasa bahwa pekerjaan yang mereka lakukan di sekitar rumah lebih menantang dibandingkan pekerjaan berbayar. Setengahnya (50 persen) mengatakan, mengurus keluarga dan rumah lebih membuat stres daripada pekerjaan penuh waktu.
Satu dari lima (21 persen) mengatakan, menjadi orang tua membuat mereka memiliki lebih sedikit ruang kepala untuk mendedikasikan pekerjaan yang sebenarnya, sementara 21 persen lainnya merasa mereka tidak bekerja dengan baik karena jumlah pekerjaan yang tidak dibayar di rumah membuat sangat lelah. Tidak mengherankan, semua pekerjaan ekstra ini dapat menyebabkan keretakan, terutama jika pekerjaan rumah tangga tidak dibagi secara merata. Seperempat (26 persen) orang tua mengatakan bahwa mereka berdebat dengan pasangannya tentang jumlah pekerjaan yang mereka lakukan, dan 26 persen berdebat dengan anak mereka tentang hal itu.
Satu dari lima orang tua (21 persen) yang disurvei mengatakan, mereka tidak pernah menerima ucapan terima kasih dari anggota keluarga lainnya atas pekerjaan yang mereka lakukan di rumah. Hal itu membuat mereka merasa tidak termotivasi, frustrasi, dan kesal. Sepertiga (31 persen) berharap pekerjaan yang mereka lakukan lebih diakui oleh seluruh keluarga, sementara seperempat (27 persen) ingin pasangannya lebih sering mengucapkan terima kasih.
“Mengurus rumah keluarga dapat melelahkan secara mental dan fisik, dan sebagai masyarakat kita perlu menghargai dan mengakui jumlah kerja tanpa bayaran yang dilakukan oleh orang tua,” ujar Muruaga.