AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Sakit tenggorokan sangat umum terjadi. Di Amerika Serikat, kasusnya terhitung sekitar 4 persen dari kunjungan ke dokter keluarga.
Sebagian besar kasus sakit tenggorokan disebabkan oleh virus. Penderitanya dapat mengalami peningkatan suhu tubuh, tetapi biasanya tidak cukup untuk menyebabkan demam.
Orang disebut demam jika suhu tubuhnya sekitar 38 derajat Celsius atau lebih. Namun, sakit tenggorokan juga bisa terjadi tanpa demam dan ini bisa disebabkan oleh alergi, refluks asam lambung, infeksi menular seksual (IMS), perilaku seperti berteriak atau bernyanyi, dan iritasi lingkungan.
"Umumnya, sakit tenggorokan tanpa demam tidak mengkhawatirkan dibandingkan sakit tenggorokan dengan demam," kata Hiten Patel, MD, seorang dokter keluarga di Ohio State University Wexner Medical Center di Ohio, Amerika Serikat, dilansir Insider, Jumat (26/5/2023).
Berikut adalah lima penyebab umum sakit tenggorokan yang biasanya tidak menyebabkan demam.
Flu biasa
Ini salah satu penyebab paling umum dari sakit tenggorokan tanpa demam. Pilek biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam tujuh hingga 10 hari.
Patel mengatakan bahwa beristirahat, minum teh panas dengan madu, atau mengonsumsi ibuprofen untuk meredakan nyeri dapat membantu mengendalikan gejala.
Tonsilitis
Tonsilitis adalah pembengkakan amandel, yaitu gumpalan jaringan di bagian belakang tenggorokan. Peradangan atau pembengkakan, paling sering disebabkan oleh infeksi virus, tetapi bisa juga karena infeksi bakteri. Ini paling sering terjadi pada anak di bawah dua tahun, meski bisa juga terjadi pada orang dewasa.
Patel mengatakan, tonsilitis akibat infeksi virus sembuh dengan sendirinya dalam tiga hingga lima hari. Gunakan ibuprofen untuk mengontrol rasa sakit dan makan makanan yang menenangkan seperti es loli atau teh hangat. Jika Anda atau anak Anda mengalami kesulitan menelan atau mengalami episode tonsilitis berulang, temui dokter.
Alergi
Patel mengatakan alergi dapat menyebabkan sakit tenggorokan tanpa demam pada anak-anak atau orang dewasa. Jika sakit tenggorokan disebabkan oleh alergi, Anda mungkin menyadari bahwa hal itu terjadi setelah Anda terpapar pada pemicu, seperti serbuk sari atau bulu hewan peliharaan.
Cara terbaik untuk mengendalikan alergi adalah dengan menghindari pemicunya jika memungkinkan, contohnya dengan melakukan tindakan seperti menutup jendela saat jumlah alergi tinggi. Jika Anda masih mengalami gejala, gunakan semprotan hidung antihistamin atau steroid untuk membantu mengendalikan gejala hidung yang akan mengurangi post-nasal drip ke tenggorokan Anda.
Refluks asam lambung
Jika Anda mengalami sakit tenggorokan terus-menerus tanpa disertai demam, hal itu bisa disebabkan oleh refluks asam lambung, menurut Patel. Refluks, juga dikenal sebagai gastroesophageal reflux (GER) dan gastroesophageal reflux disease (GERD), terjadi ketika isi lambung naik melalui kerongkongan ke tenggorokan dan mulut.
Ketika ini terjadi, itu bisa mengiritasi tenggorokan Anda. Untuk serangan refluks ringan atau sesekali, antasida dapat membantu.
Hanya saja, Anda tidak boleh menggunakannya setiap hari. Jika refluks sering mengusik, Anda harus menemui dokter, menurut Jim Keany, MD, salah satu direktur departemen darurat di Providence Mission Hospital, Orange County, California.