AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- The Little Mermaid sedang menjadi sorotan setelah film live actionnya yang sudah tayang beberapa hari terakhir di bioskop global. Versi animasi The Little Mermaid versi tahun 1989 mendapat ulasan yang beragam.

Kritikus Roger Ebert mengatakan, Ariel merupakan karakter gadis yang sadar sepenuhnya untuk berpikir dan bertindak secara mandiri. Bahkan, dia juga memberontak.

Ada beberapa hal yang dibenci dari film The Little Mermaid versi 1989, simak daftarnya, dilansir Collider, Senin (29/5/2023):

1. Ariel punya segalanya selain Eric

Pangeran Eric mungkin mengantarkan Ariel meninggalkan laut tetapi adegan awal film sangat berfokus pada kehidupan Ariel. Penonton diberi tahu Ariel merupakan wujud dari keajaiban musik. Secara teratur, dia menghentikan latihan dan pertunjukan jika ada hal lain yang menggangunya.

Ariel merupakan kebanggaan dan kesayangan Raja Triton. Namun, cerita memperlihatkan kutukan dari perilaku buruknya. Ketertarikan Ariel dengan dunia manusia membuat jarak antara dia dan Triton, yang menganggap semua manusia sebagai ancaman.

Mereka saling menunjukkan temperamen dan sifat keras kepala, tidak ada yang memengaruhi yang lain. Intoleransi ayahnya dan keingintahuan intelektualnya yang menggerakkan Ariel untuk menjadi bagian dari kehidupan di permukaan daripada hanya mempelajarinya.

2. Sosok remaja Ariel                                                          

Sebelum bertemu dengan Eric, Ariel sudah lama ingin menjadi manusia. Mungkin dia ragu sebelum menerima tawaran Ursula, tetapi cintanya pada Eric jelas menjadi pendorong di balik keputusannya.

Ini membuat dia bisu selama di darat. Saat Eric menemukannya, dia tidak tahu bahwa Ariel merupakan sosok yang menyelamatkan hidupnya. Membuat keputusan gegabah saat mabuk cinta adalah tindakan yang akan dilakukan seorang remaja dan inilah Ariel. Sebagian besar putri Disney memang tidak menyebutkan usia secara eksplisit, tetapi Ariel dipastikan berusia 16 tahun.

3. Klimaks The Little Mermaid

Salah satu yang menjadi permasalahan di The Little Mermaid versi 1989 adalah adegan klimaks yang mengecewakan. Ketika melawan Ursula yang sudah mengalahkan ayahnya, pahlawan wanita pemberani Ariel berubah menjadi pasif.

Padahal sebelum klimaks, banyak adegan yang memperlihatkan Ariel bak pahlawan seperti menyelamatkan manusia. Dia mendapat kesempatan bagus untuk melawan Ursula dan menyelamatkan Eric lagi. Namun, dia tidak ada di sana saat Eric melawan Ursula. Itu merupakan cara yang mengecewakan menggunakan karakter utama pada adegan yang sangat penting.