Studi terdahulu juga menemukan kejadian kardiovaskular lebih mungkin terjadi pada hari Senin. Henti jantung berbeda dengan serangan jantung.
Ketika alami henti jantung, jantung orang berhenti berdetak selama serangan jantung dan penderitanya jatuh pingsan. Pada saat mengalami serangan jantung, orang bisa tetap sadar dan jantungnya akan terus berdenyut.
Di sisi lain, ada satu studi dari tahun 2019 yang menunjukkan hal berbeda. Studi yang melibatkan komunitas Northwestern di AS itu menemukan serangan jantung tidak memuncak pada Senin. Satu-satunya tren adalah jumlah kasus yang lebih rendah pada hari Ahad.
Direktur medis dari badan amal British heart Foundation, London, Profesor Sir Nilesh Samani pun turut mengomentari penelitian baru STEMI. Samani mengatakan bahwa peneliti perlu menguliti hal-hal apa yang ada di antara hari-hari tertentu dalam sepekan yang membuat serangan jantung lebih mungkin terjadi.
"Dengan begitu, kita dapat membantu dokter lebih memahami kondisi mematikan ini sehingga lebih banyak nyawa dapat diselamatkan di masa depan," ujar Samani.