AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan video yang menampilkan seorang lelaki asal Kota Tangerang dengan berat badan 300 kilogram lebih. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Tangerang telah mengevakuasi lelaki berinisial MF berusia 27 tahun itu.
Dari video yang beredar, terlihat para petugas evakuasi kesulitan membawa lelaki itu keluar. Bahkan, mereka perlu menjebolkan pintu rumah yang juga dibantu oleh warga sekitar.
Kasus tersebut mengingatkan publik pada bocah Arya Permana yang sempat viral pada 2016 silam. Dengan berat badan 193 kilogram, dia pernah dikenal sebagai bocah paling gemuk. Akibat obesitasnya, Arya tidak bisa bergerak dengan leluasa. Kondisi obesitasnya yang parah membuat Arya juga harus menjalani perawatan medis.
Berbagai upaya telah dia lakukan untuk menurunkan berat badan. Bahkan, kasus Arya menarik perhatian binaragawan Ade Rai.
Dalam salah satu video yang diunggah di akun Instagram-nya, terlihat Ade Rai sedang melatih Arya. Video tersebut juga memperlihatkan transformasi perubahan Arya dari 193 kilogram menjadi 83 kilogram.
“Senang melihat Aria hari ini. Cerita sukses Aria murni karena pola perilaku Aria dan keluarga serta dukungan medis yang dia dapatkan selama ini,” kata Ade dalam akun @ade_rai.
Ade mengatakan, selama ini dia hanya sekadar memotivasi Arya sebagai bagian dari orang-orang yang peduli akan perilaku sehat, terutama berkontribusi dalam mengurangi angka kelebihan berat badan yang selama ini menjadi kontributor utama penyakit kronis dan premature kematian.
Dia meminta untuk para calon orang tua untuk menerapkan gaya hidup sehat. Cara ini dilakukan agar nantinya bisa ditiru dan dicontoh oleh anak.
“Sebelum menjadi orang tua yang bijaksana bagi anak kita, berlakulah bijaksana bagi diri sendiri, terutama dalam meningkatkan kemampuan kita menciptakan kesenangan pada tubuh kita melalui pola perilaku sehari-hari. Ini termasuk pola makan, pola gerak, pola istirahat, dan pola pandang,” ujarnya.
Ade Rai berharap masyarakat dan anak-anak di Indonesia bisa mengambil pelajaran lewat kasus Arya agar tidak mengalami kejadian serupa. “Semoga cerita Aria Permana menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua dan berharap anak-anak di indonesia memiliki orang tua dan keluarga yang mampu memengaruhinya secara positif sehingga bersedia dengan senang hati meniru perilaku sehat keluarga dan lingkungannya,” ujarnya.