4. OceanGate sengaja menghindari peraturan AS
Salah satu penandatangan surat tersebut, Bart Kemper, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa OceanGate secara diam-diam dan sengaja menghindari keharusan untuk mematuhi peraturan AS tertentu, dengan menempatkan kapal di perairan internasional. Seorang profesor sejarah maritim di Universitas Campbell, North Carolina, Salvatore Mercogliano, juga mengatakan kebenaran ini pada New York Times. Titan, yang dimiliki oleh perusahaan AS, dimuat ke kapal Kanada dan kemudian dimasukan ke dalam Atlantik Utara.
Salvatore mengatakan, ini berarti tidak perlu mendaftar ke suatu negara, mengibarkan bendera, atau mengikuti aturan yang berlaku untuk banyak kapal lain. “Ini seperti sebuah perahu di belakang sebuah trailer. Polisi akan memastikan trailer tersebut memenuhi persyaratan untuk berada di jalan, tetapi mereka benar-benar tidak akan melakukan pemeriksaan perahunya,” kata Salvatore kepada surat kabar tersebut.
5. Masalah teknis sebelumnya
OceanGate berhasil melakukan perjalanan yang sama beberapa kali pada 2021 dan meskipun tidak ada kematian, banyak masalah keamanan tercantum dalam gugatan. Seorang pengacara, David Concannon, dan orang yang memutuskan menarik diri pada perjalanan tahun ini di menit terakhir, menulis dokumen gugatan yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Virginia.
“Pada penyelaman pertama menuju ke Titanic, kapal selam mengalami masalah baterai dan harus dipasang secara manual ke platform pengangkatnya,” tulis dia dalam gugatan tersebut. Dia juga mengatakan kapal selam mengalami kerusakan sedang pada bagian luarnya, dan OceanGate harus membatalkan salah satu misinya agar dapat melakukan perbaikan.