AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Ketika berita tentang kapal selam Titan hilang dalam perjalanannya ke lokasi bangkai Titanic pertama muncul, perhatian orang pun tersedot. Banyak yang berempati dan memikirkan nasib kelima orang penumpang di dalamnya.
Hanya saja, ketika lebih banyak detail muncul tentang kekayaan penumpang kapal selam Titan, kekhawatiran orang-orang berubah dari empati menjadi humor kasar. Banyak meme yang mengejek korban muncul di berbagai platform media sosial.
Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak orang menggunakan humor untuk menghadapi tragedi. Namun, ketika lelucon seputar kapal selam yang hilang beredar secara daring, beberapa mengatakan mereka merasa humor gelap itu tidak tepat waktu dan tidak enak karena operasi penyelamatan sedang berlangsung.
Pada Kamis lalu, The US Coast Guard mengatakan bahwa mereka menemukan puing-puing yang konsisten dengan ledakan kapal dahsyat. Semua penumpang diyakini tewas. Seorang jurnalis CBS News yang menghadiri ekspedisi Titan tahun lalu, David Pogue mengatakan melihat meme "mengerikan" setelah berita Titan tersiar.
"Jelas, jika menyangkut apa yang kita ketahui sekarang, bercanda itu tidak pantas dan sedikit memuakkan. Lima orang meninggal. Mereka punya pasangan, mereka punya keluarga. Sangat menyedihkan," ujar Pogue.
Seorang profesor Pennsylvania State University yang mempelajari psikologi penggunaan media, Jessica Myrick, menjelaskan bahwa reaksi terhadap kapal selam yang hilang dapat didorong oleh schadenfreude, yakni kesenangan yang berasal dari rasa sakit orang atau kelompok yang tidak mereka disukai.
"Kita (pembuat meme) merasakannya lebih kuat ketika menganggap orang-orang itu pantas merasakan apa yang mereka dapatkan," kata Myrick, yang ikut menulis studi pada 2021 tentang meme terkait Covid-19.
Dalam kasus Titan, Myrick menjelaskan spesifik bahwa orang-orang kaya yang melakukan perjalanan berbahaya yang tampaknya "hanya untuk bersenang-senang" itu membangkitkan schadenfreude dari orang-orang yang tidak mampu melakukan itu. Perjalanan Titan menelan biaya 250 ribu dolar AS (sekitar Rp 3,7 miliar), di mana ini menjadi pengalaman mereka yang sangat kaya untuk merasakannya.
Banyak meme menampilkan foto-foto interior kapal, dengan orang-orang menunjukkan bagaimana kapal itu dikemudikan dengan pengontrol video game dan menyarankan penumpang seharusnya tahu untuk tidak pergi. Yang lain mulai menggunakan ungkapan "makan orang kaya" (eat the rich).
"Membuat meme tentang insiden ini, terutama di awal sebelum ada akhir yang buruk, kemungkinan merupakan tanggapan langsung terhadap liputan berita dekade terakhir yang menggembar-gemborkan penjelajah miliarder dengan perusahaan mereka sendiri," ujar Myrick.