Selasa 08 Aug 2023 20:19 WIB

Polusi Udara Bisa Sebabkan Anak Jadi Stunting

Stunting salah satunya disebabkan oleh lingkungan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Selasa (6/6/2023). Polusi udara secara tidak langsung dapat menyebabkan stunting.
Foto:

Selama pandemi Covid 19, sebuah studi Oktober 2020 menunjukkan sekitar 15 persen kematian terkait dengan polusi udara. Penyebab utama polusi udara di luar ruangan meliputi pembakaran bahan bakar fosil, pembangkit listrik, emisi pabrik, knalpot kendaraan, dan lokasi konstruksi.

Jika berbicara tentang polusi udara di dalam ruangan, asap dari kompor memenuhi ruangan dengan zat beracun. Vivian mengatakan bahwa pembuat kebijakan harus fokus untuk segera menyediakan kompor yang lebih bersih ke rumah tangga sebagai solusinya.

Sementara itu, dr Novitria Dwinanda, SpA Subsp NPM, mengatakan stunting salah satunya disebabkan oleh lingkungan. Polusi udara menyebabkan infeksi saluran napas, sehingga anak sakit berulang.

Paparan rokok, contohnya, dapat membuat saluran napas anak menjadi iritasi, bronkitis, infeksi paru berulang, atau batuk pilek berulang. Pada akhirnya anak tidak mau makan, kemudian berat badan tidak bertambah dan lama-kelamaan menyebabkan stunting.

"Polusi udara dan stunting kaitannya secara tidak langsung," ujar dr Novitria yang praktik di RS Pondok Indah - Puri Indah, Jakarta, dalam diskusi media "Cegah Stunting dan Obesitas pada Anak", Selasa (8/8/2023).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement