Selain itu, berkurangnya aliran darah ke jantung dapat memicu penumpukan cairan di paru-paru, yang menyebabkan sesak napas. Kurangnya suplai darah kaya oksigen yang mengalir melalui arteri juga dapat membuat penderita merasa lelah dan lunglai.
Terakhir, suplai darah yang tidak memadai ke otak akibat penyakit jantung koroner juga dapat menyebabkan pusing. Siapapun yang mengalami salah satu dari tanda-tanda awal tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, tinjauan riwayat kesehatan, tes diagnostik lebih lanjut seperti elektrokardiogram (EKG), tes stres, ekokardiogram, dan angiogram koroner. Dokter juga mungkin merekomendasikan tes darah untuk menilai kadar kolesterol dan cardiac enzymes.
"Dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasi gejala dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut," jelas Kanani.
Mengubah gaya hidup penting bagi penderita penyakit jantung koroner. Gaya hidup sehat yang bisa diterapkan ialah mengikuti pola makan yang menyehatkan jantung, meningkatkan aktivitas fisik, berhenti merokok, mengelola stres, dan menjaga berat badan yang sehat.