3. Periksa ke dokter THT
Cara membersihkan telinga yang paling baik dan efektif adalah langsung mengunjungi dokter THT agar mendapatkan perawatan telinga secara profesional. Dokter akan menggunakan alat sedot khusus (suction) untuk mengeluarkan kotoran telinga.
Biasanya dokter juga akan meresepkan obat-obatan, seperti peroksida karbamid apabila penumpukan kotoran telinga terus berulang. Anda disarankan melakukan pemeriksaan telinga setidaknya enam bulan sekali untuk menjaga kesehatan telinga.
Di luar ini, ada beberapa kesalahan dalam membersihkan telinga, seperti berikut.
1. Penggunaan cotton bud
Menggunakan cotton bud merupakan cara membersihkan telinga yang masih sering diterapkan oleh banyak orang. Padahal cotton bud atau alat pengorek telinga lainnya justru perlu dihindari karena dapat menyebabkan kotoran semakin terdorong ke dalam bahkan berisiko tersangkut di telinga.
2. Terlalu sering bersihkan telinga
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, telinga memiliki mekanismenya sendiri untuk menghilangkan kotoran dari dalam sehingga Anda tidak perlu terlalu sering membersihkannya. Anda hanya disarankan membersihkan telinga apabila merasakan beberapa kondisi berikut.
- Timbul bau tidak sedap dari telinga
- Telinga terasa nyeri
- Telinga berdenging
- Merasakan sensasi penuh di telinga
- Pusing dan batuk
3. Penggunaan ear candle
Ear candle merupakan teknik membersihkan telinga menggunakan lilin untuk mengangkat serumen atau kotoran lainnya yang terdapat di dalam telinga. Ear candle dilakukan oleh terapis dengan memasukkan ujung lilin ke dalam telinga dan menyalakan api di ujung lainya.
Namun, hingga saat ini ear candle belum terbukti efektif untuk membersihkan liang telinga. Selain itu, penggunaan ear candle sendiri berisiko menyebabkan luka bakar karena menggunakan api, sehingga cukup berbahaya jika dilakukan tanpa menggunakan teknik yang benar.