Menurut WHO, kasus diabetes tipe 2 belakangan dilaporkan meningkat pada anak-anak dan remaja, dan di beberapa bagian dunia menjadi tipe utama diabetes pada anak-anak. Kondisi tersebut diyakini tidak lepas dari peningkatan obesitas dan ketidakaktifan fisik pada masa kanak-kanak.
Kepala Proyek Changing Diabetes in Children (CDiC) Aman Bhakti Pulungan juga mengaitkan peningkatan risiko diabetes tipe 2 pada anak dengan obesitas dan kurangnya aktivitas fisik. Menurut data CDiC, ada sekitar 1.100 anak di Indonesia yang mengalami diabetes melitus, 90 sampai 95 persen di antaranya menderita diabetes tipe 1 dan sisanya diabetes tipe 2.
"Diabetes tipe 2, dengan pola hidup sekarang, terutama setelah pandemi, kami perkirakan angkanya jauh lebih tinggi dari lima sampai 10 persen," kata Aman.