Menurutnya, demi menjaga bayi yang lahir prematur tetap memiliki perkembangan otak yang sempurna, dibutuhkan pemberian nutrisi secara agresif, utamanya pada bayi prematur yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 32 minggu.
"Kemampuan bayi sangat prematur untuk menerima nutrisi melalui mulut seringkali terbatas, sehingga membutuhkan nutrisi lewat infus. Namun, ketersediaan komposisi cairan dengan nutrisi yang lengkap sesuai kebutuhan bayi prematur masih terbatas di fasilitas kesehatan di Indonesia," tuturnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI). Saat ini, permasalahan yang masih banyak ditemui yakni ibu yang melahirkan bayi prematur belum memiliki ASI yang cukup sehingga membutuhkan ASI donor.
"Seiring meningkatnya kebutuhan nutrisi, ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi prematur. Mereka memerlukan tambahan pada ASI berupa human milk fortifier agar nutrisinya terpenuhi dengan baik," ujarnya.
Human milk fortifier adalah produk pangan olahan keperluan medis khusus yang diformulasi bagi bayi yang sangat prematur.