Jumat 28 Mar 2025 13:16 WIB

Ibu Hamil dengan Kondisi Ini Disarankan tak Mudik

Ibu hamil usia kandungan 36 minggu ke atas disarankan tak lakukan perjalanan panjang.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu hamil (ilustrasi). Ibu hamil usia kandungan 36 minggu ke atas disarankan tak lakukan perjalanan panjang.
Foto: Republika/Mardiah
Ibu hamil (ilustrasi). Ibu hamil usia kandungan 36 minggu ke atas disarankan tak lakukan perjalanan panjang.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Bagi ibu hamil yang berencana melakukan perjalanan mudik sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Konsultasi ini penting untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan janin dalam keadaan baik dan aman untuk melakukan perjalanan jauh.

"Pastikan tidak akan ada ancaman lahir prematur, tidak ada risiko-risiko tensi tinggi, takutnya nanti karena kelelahan tensinya tiba-tiba naik, ibunya jadi mau muntah dan malah nanti kecurigaannya malah jadi preeklampsia,” kata dokter spesialis kandungan di RSUD Johar Baru dr. Ahmad Arief Sp.OG, baru-baru ini.

Baca Juga

Dia mengatakan, ibu hamil yang ingin mudik juga disarankan tidak melakukan perjalanan pada usia kehamilan memasuki 36 minggu ke atas karena dikhawatirkan ada kontraksi prematur akibat perjalanan jauh. Ia mengatakan ibu hamil sebaiknya mudik saat usia kandungan 14-28 minggu.

Pada usia ini kehamilan memasuki masa tenang di mana gejala penyulit kehamilan jarang terjadi seperti mual muntah atau kram perut yang berlebihan. Arief menyebut ada beberapa kondisi kehamilan yang dinyatakan berbahaya untuk mudik dan tidak disarankan melakukan perjalanan seperti keluar flek darah atau muntah-muntah hebat di trimester pertama.

Sementara di trimester kedua dikhawatirkan ada kram perut jika ibu hamil terlalu lelah dalam perjalanan yang bisa diredakan dengan banyak beristirahat. Pada trimester ketiga, tanda bahaya yang sering terjadi yaitu pecah ketuban di jalan, keluar lendir darah atau sakit kepala berat yang tiba-tiba memicu muntah bagi ibu hamil yang sebelumnya punya riwayat hipertensi.

“Kalau seandainya selama mudik itu ada gejala-gejala yang tidak wajar seperti tiba-tiba keluar darah atau tiba-tiba pecah ketuban atau tiba-tiba mual muntah hebat cari puskesmas terdekat, praktik dokter terdekat, atau bahkan kalau gejalanya berat cari rumah sakit terdekat, jadi jangan lanjutkan mudik sampai tujuan,” katanya.

Arief juga menyarankan jika perjalanan cukup jauh sebaiknya menggunakan transportasi pesawat terbang dengan melihat ketentuan usia kehamilan yang diperbolehkan terbang oleh dokter dan ketentuan dari maskapai. Jika perjalanan dekat bisa menggunakan jalur darat seperti mobil atau kereta api.

Upayakan tetap ada fase-fase istirahat seperti berjalan-jalan sebentar setelah duduk satu jam di kereta atau berhenti sebentar di rest area untuk peregangan meredakan pegal dan sakit punggung.

Peregangan juga untuk menghindari munculnya kontraksi-kontraksi palsu akibat kondisi statis yang terlalu lama seperti duduk di kereta atau di mobil. Selain beristirahat, Arief juga mengingatkan untuk menjaga asupan cairan ibu hamil selama mudik agar tidak terjadi dehidrasi selama perjalanan dan pastikan ada camilan atau makanan agar tubuh tetap fit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement