Durvasula memperkirakan persentasi perselingkuhan sebanyak 35 hingga 40 persen di antara mereka yang melakukan hubungan jangka panjang, namun di luar nikah dan mungkin mendekati 15 hingga 20 persen di antara hubungan perkawinan.
Namun, dia mencatat penelitian ini terbatas karena mungkin tidak memperhitungkan keseluruhan perselingkuhan, termasuk perselingkuhan emosional, perselingkuhan online, serta perilaku seksual atau intim yang memenuhi syarat sebagai perselingkuhan.
Beberapa statistik lain tentang perselingkuhan, menurut penelitian YouGovAmerica, seperti studi pada Juni 2015 menemukan sekitar 41 persen pria mengakui mereka pernah berpikir untuk selingkuh dari pasangannya. Sebanyak 39 persen menyatakan mereka tidak pernah memikirkannya.
Lebih dari separuh wanita (54 persen) mengatakan mereka tidak pernah berpikir berselingkuh, sementara 28 persen mengatakan mereka pernah berpikir untuk selingkuh. Meskipun, baik laki-laki maupun perempuan sebagian besar setuju berhubungan seks dianggap sebagai perselingkuhan. Perempuan lebih cenderung memandang hal-hal lain sebagai perselingkuhan dibandingkan laki-laki.
Sekitar 74 persen wanita menganggap sexting sebagai bentuk perselingkuhan, dan 59 persen pria juga setuju. Meskipun 56 persen wanita mengatakan selingkuh adalah ketika menjalin hubungan emosional dengan orang lain, hanya 38 persen pria yang juga menganggap hal ini sebagai selingkuh.