Senin 19 Feb 2024 19:21 WIB

SMA Putra Bangsa Depok Dulu Sering Tawuran, Siswa: Tradisinya Sudah Lama Ditinggalkan

Pelajar mengungkap sejumlah alasan di balik terjadinya tawuran.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Pelajar ditangkap karena tawuran (Ilustrasi). Salah seorang pelajar mengaku biasanya tawuran terjadi karena ajakan teman untuk gengsi dan pengakuan.
Foto:

Sementara itu, salah seorang pelajar kelas 12 SMA Negeri 38 Jakarta, Rafli mengatakan, tawuran adalah hal yang sangat buruk dan ia berharap itu tidak ada lagi. Rafli pun juga mengatakan bahwa tawuran ini seolah telah menjadi tradisi.

 

"Apalagi untuk anak zaman sekarang, anak sekolah ada yang tawuran mungkin dianggap sudah tradisinya. Tapi sebagai anak generasi sekarang, aku pengennya itu udah nggak ada lagi," ujar Rafli saat ditemui Republika.co.id.

 

Rafi menyebut beberapa pelajar dari sekolah lain yang dikenalnya mengaku tawuran untuk menguji ilmu kebal. "Biasanya konflik antar daerah, atau ada yang ngetes ilmu-ilmu segala macam, ilmu kebal. Itu masih ada," ucap Rafli yang mengaku tidak pernah diajak tawuran.

 

Pelajar SMK Negeri 5 Tangerang Selatan mengalami luka sabetan di kepala serta luka bakar akibat siraman air keras saat tawuran.  Ia terlibat tawuran dengan kelompok pelajar dari SMK Negeri 1 Tangerang Selatan, pada Jumat (16/2/2024).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement