Sementara itu, salah seorang pelajar kelas 12 SMA Negeri 38 Jakarta, Rafli mengatakan, tawuran adalah hal yang sangat buruk dan ia berharap itu tidak ada lagi. Rafli pun juga mengatakan bahwa tawuran ini seolah telah menjadi tradisi.
"Apalagi untuk anak zaman sekarang, anak sekolah ada yang tawuran mungkin dianggap sudah tradisinya. Tapi sebagai anak generasi sekarang, aku pengennya itu udah nggak ada lagi," ujar Rafli saat ditemui Republika.co.id.
Rafi menyebut beberapa pelajar dari sekolah lain yang dikenalnya mengaku tawuran untuk menguji ilmu kebal. "Biasanya konflik antar daerah, atau ada yang ngetes ilmu-ilmu segala macam, ilmu kebal. Itu masih ada," ucap Rafli yang mengaku tidak pernah diajak tawuran.
Pelajar SMK Negeri 5 Tangerang Selatan mengalami luka sabetan di kepala serta luka bakar akibat siraman air keras saat tawuran. Ia terlibat tawuran dengan kelompok pelajar dari SMK Negeri 1 Tangerang Selatan, pada Jumat (16/2/2024).