Berikut resepnya:
Bahan:
- Air panas (90 °C), sekitar 200 mL,
- 1 sendok teh kopi hitam murni,
- 20 gram jahe, cuci bersih, iris dan keprek,
- 10 gram lengkuas, cuci bersih, iris dan keprek,
- 1 batang kayu manis seukuran jari kelingking,
- 5 g lada hitam, keprek,
- 2 butir cengkeh,
- 2-3 sendok teh madu.
Cara membuat:
1. Campurkan air panas dengan kopi hitam, aduk hingga larut.
2. Tambahkan jahe, lengkuas, kayu manis, lada hitam, dan cengkeh. Aduk rata.
3. Gunakan alat ‘coffee press’ untuk menekan dan menyaring ramuan dan tunggu sekitar 5 menit.
4. Tuangkan ramuan ke dalam cangkir.
5. Tambahkan madu murni, aduk hingga merata.
6. Siap dikonsumsi.
Dokter Inggrid menjelaskan bahwa ramuan tersebut dapat dikonsumsi dua kali sehari setelah makan untuk mengatasi pegal linu selama perjalanan mudik atau aktivitas sehari-hari.
Dalam menjaga kesegarannya, simpan ramuan dalam botol bersih pada suhu ruangan selama 24 jam. Jika ingin disimpan lebih lama, masukkan ramuan ke dalam termos es agar dapat bertahan hingga tiga hari.
“Semua ramuan herbal atau jamu yang kita bikin sendiri dari bahan segar dan kering itu setelah jadi itu bertahan 24 jam, disimpan dalam botol yang bersih kalau perlu botolnya sudah di sterilkan dan ditutup. Jadi bertahan 24 jam pada suhu biasa atau saat tidak dimasukkan ke kulkas,” ujarnya
Selain itu, ramuan dengan kopi hitam yang hanya perlu direndam dengan air panas tersebut dapat dibuat saat sedang dalam perjalanan mudik. Namun, pemudik perlu membawa bahan-bahannya, termos berisi air panas, serta alat press untuk menyeduh ramuan secara praktis di tengah perjalanan.