AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Mimpi baik dan mimpi buruk telah menjadi misteri yang memikat pikiran manusia selama berabad-abad. Entah itu tentang gigi tanggal atau menghadapi ancaman serius, pengalaman mimpi sering kali membingungkan dan menarik perhatian kita.
Namun, sekarang seorang pakar tidur terkemuka, profesor dari Laboratorium Tidur di Swansea University di Wales, Inggris, Mark Blagrove, memberikan pemahaman tentang alasan di balik pengalaman tidur yang begitu kuat. Menurut Blagrove, kompleksitas mimpi kita, dengan segala karakter, emosi, dan alur cerita yang terlibat, sebagian besar karena mereka dirancang untuk kita bagikan kepada orang lain.
Blagrove menjelaskan, walaupun sering kali bersifat metaforis dan tidak meniru kehidupan nyata, mimpi tetap bermakna dan terhubung dengan pengalaman dan emosi kita saat terjaga.
"Mimpi tidak meniru kehidupan nyata, tetapi sering kali memberikan plot atau adegan yang berkaitan dengan kehidupan nyata seseorang," kata Blagrove, dilansir Daily Mail, Rabu (24/4/2024).
Blagrove mengatakan bahwa sebagian besar mimpi adalah simulasi dari ancaman yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Mimpi memungkinkan kita untuk berlatih mengatasi ancaman ini, baik secara fisik maupun mental.
Bahkan, beberapa mimpi bisa menjadi sarana untuk memproses argumen dan mempertahankan harga diri kita. Namun, tidak semua ahli setuju dengan pandangan ini.
Beberapa percaya bahwa mimpi adalah fenomena epifenomenal yang terjadi begitu saja, tanpa tujuan tertentu. Namun, Blagrove menegaskan bahwa berbagi mimpi dengan orang lain adalah cara kita memperoleh manfaat dari pengalaman tidur kita. Hal ini dapat membantu kita memahami dan mengekspresikan diri secara lebih baik serta memperkuat ikatan sosial.