Sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengingatkan agar calon pengantin tidak hanya menyiapkan kesehatan fisik, tetapi juga mental untuk membangun keluarga. Mulai dari meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi dan menjaga tubuh tetap sehat, mempersiapkan prakonsepsi (persiapan kehamilan sebelum proses pembuahan), sampai dengan mengikuti kelas pra nikah untuk memahami hal-hal penting dalam berkeluarga.
Salah satunya adalah menghindari terjebak dalam hubungan yang tidak sehat (toxic relationship) dan anak kehilangan arah dalam kehidupan. Oleh karena itu, Hasto mengatakan penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya pendidikan kepada anak dalam keluarga melalui prinsip 3A, yaitu asah, asih, dan asuh.
"Asah, yakni diajari ilmu agama yang baik, asih, yaitu dikasihi dengan sebaik-baiknya, dan asuh dengan diimunisasi, kemudian diberikan perlindungan yang baik," ujarnya.
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan BKKBN telah menyiapkan berbagai program untuk membantu calon pengantin mempelajari seluruh hal tersebut. Di mana salah satunya berupa program sosialisasi sejak remaja melalui program Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Duta Generasi berencana (Genre).