Pada 1987, San Diego menerima dua ekor panda untuk kunjungan 100 hari, namun akhirnya menandatangani perjanjian 12 tahun dan menerima dua ekor panda, bernama Bai Yun dan Shi Shi, pada 1996. Perjanjian tersebut terus diperpanjang dan total ada enam ekor panda yang lahir di kebun binatang. Semuanya kembali ke China pada 2019.
Kebun Binatang San Diego juga mengatakan pihaknya bertemu dengan mitra konservasi dari Asosiasi Konservasi Satwa Liar China untuk membahas penelitian dan program konservasi. Selama 30 tahun terakhir, kebun binatang ini telah bermitra dengan lembaga konservasi di China untuk mempelajari perilaku reproduksi, fisiologi, kebutuhan nutrisi, kebutuhan habitat, dan genetika panda.
Kebun binatang tersebut bahkan mengembangkan susu formula panda, yang bersama dengan penelitian lainnya, telah membantu meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bayi panda dari lima persen menjadi 95 persen. Mereka juga berhasil menyelesaikan inseminasi buatan pertama terhadap seekor panda raksasa di luar China.
“Kemitraan kami selama beberapa dekade telah menjadi contoh yang kuat tentang bagaimana, ketika kita bekerja sama, kita dapat mencapai apa yang dulunya dianggap mustahil,” kata Owen. “Kami memiliki tujuan bersama untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi panda raksasa.”
Di sisi lain, pada 2023, hanya 1.864 panda yang tersisa di alam liar, sebagian besar di Provinsi Sichuan, China. Menurut Dana Margasatwa Dunia, program pembiakan telah berhasil dan spesies yang pernah terancam punah ini ditingkatkan statusnya menjadi “rentan” oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam 2017.