Jumat 21 Jun 2024 19:49 WIB

Anak-Anak Terancam Jerat Judi Online, Kejahatan yang Mengintai di Era Digital

Ada sekitar 80 ribu anak usia di bawah 10 tahun terlibat judi online di Indonesia.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Qommarria Rostanti
Warga melihat iklan judi online (ilustrasi). Judi online telah menjadi fenomena yang mengkhawatirkan di Indonesia, dan semakin meresahkan dengan keterlibatan anak-anak di dalamnya.
Foto:

Berdampak ke kesehatan mental

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra mengatakan judi online memiliki sejumlah risiko yang berdampak terhadap kesehatan. Salah satunya kesehatan mental sehingga perlu perlu dicarikan solusinya.

"Judi online berdampak pada kesehatan mental karena berpotensi pada gangguan mental seperti kecemasan, depresi, tidak berdaya bahkan keinginan bunuh diri," kata Novi pada Kamis (20/6/2024).

Novi menjelaskan, judi online juga berdampak terhadap kesehatan lainnya yaitu kesehatan fisik karena kelelahan kronis dan kesehatan emosi karena pecandu judi online cenderung sensitif. Kemudian, kesehatan sosial karena seseorang yang terindikasi kecanduan judi online biasanya tertutup dalam pergaulan dan interaksi.

Selanjutnya, kesehatan finansial karena tanggungan utang yang semakin besar. Dalam beberapa kasus, pelaku judi online bahkan sering melibatkan orang dekat sebagai penjamin utangnya tanpa seizin kerabat atau keluarga.

"Sering berbohong lantaran punya banyak utang atau pinjaman. Mereka juga lebih rentan punya masalah dengan orang-orang terdekat, sehingga menjadi sensitif terhadap konflik," ujarnya.

Novi menekankan pentingnya dukungan keluarga dan orang-orang terdekat sebagai bagian dari support system bagi seseorang yang telah kecanduan judi online. Menurut dia, perlu kesadaran diri untuk mau berinteraksi atau berdialog guna mencari akar permasalahan dan cara menghadapinya.

Jika judi online dilatarbelakangi motif ekonomi, maka segera cari solusi bersama mengatasi masalahnya. Tetapi jika masalah hal itu terkait dengan kesenangan, maka perlu membatasi akses serta mengalihkan dengan kegiatan lain yang lebih produktif dan bermakna seperti ibadah atau meditasi.

Dengan demikian, seseorang yang kecanduan judi online diharapkan dapat membangun kebermaknaan diri dan memperoleh kebahagiaan. "Bisa juga bergabung dengan komunitas kegiatan atau belajar yang positif lainnya. Jika segala upaya sudah dilakukan tapi tidak optimal, maka bisa minta bantuan profesional seperti psikolog untuk membantu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement