Rabu 15 Jan 2025 19:22 WIB

Indonesia Bisa Tiru Australia, Kemkomdigi Kaji Usulan Pembatasan Medsos untuk Anak-Anak

"Lagi kita kaji, dan Australia sendiri sudah melakukannya," kata Nezar Patria.

Red: Andri Saubani
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria.
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan pihaknya masih mengkaji usulan pembatasan penggunaan media sosial (medsos) bagi anak-anak. Indonesia pun bisa meniru Australia yang sudah lebih dulu menerapkan aturan pembatasan usia pengguna medsos.

"Lagi kita kaji, dan Australia sendiri sudah melakukannya. Jadi ini lagi kita kaji, karena kita semua tahu media sosial ini kan ada positif dan negatifnya, dan sudah banyak sekali pengaduan, sudah banyak sekali keluhan tentang penggunaan AI yang berdampak negatif," ujar Nezar di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Baca Juga

Nezar mengatakan pihaknya saat ini sedang mendengarkan masukan dari berbagai pihak. Usulan pembatasan umur untuk penggunaan media sosial tersebut masih dalam tahap kajian.

Ia mengimbau orang tua dan keluarga untuk lebih aktif dalam mengawasi penggunaan media sosial oleh anak-anak mereka di rumah. Nezar berharap para orang tua dan keluarga memantau aktivitas anak-anak di media sosial, termasuk akses ke konten yang berpotensi merugikan guna melindungi mereka dari dampak buruk yang dapat memengaruhi pendidikan dan kehidupan anak.

"Terus aktif memantau misalnya apakah akunnya juga dipakai untuk mengakses konten-konten yang itu bisa harmful, bisa berdampak buruk untuk sekolah di anak-anak," ucap dia.

Nezar juga mengatakan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Komnas Perempuan dan Anak untuk mengkaji aturan tersebut. Lebih lanjut Nezar menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan positif terhadap inisiatif ini.

Presiden, kata dia, menunjukkan perhatian besar terhadap perlindungan ruang digital yang sehat bagi anak-anak, khususnya untuk mendukung pendidikan mereka.

"Pak Prabowo memberikan sinyal positif untuk ini karena beliau sangat concern terhadap penggunaan ruang digital oleh anak-anak, dan beliau sangat concern juga bagaimana ruang digital kita itu sehat buat pendidikan anak-anak," kata Nezar.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa DPR RI akan mengkaji wacana pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak, seperti yang kini tengah dibahas oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dengan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut dia, DPR pun tengah mendengar ide pembatasan media sosial tersebut dan sudah sempat dibicarakan. Untuk itu, menurutnya DPR pun nantinya akan membahas hal itu lebih dalam.

"Dan tentunya dari pihak pemerintah itu kemudian dari legislatif itu kita kaji dan kita bicarakan bersama," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan hal yang bakal dikaji adalah dampak baik dan buruk, serta manfaatnya bila penggunaan media sosial dibatasi. Pasalnya, beberapa negara lain pun sudah membatasi penggunaan media sosial berdasarkan usia.

photo
Infografis Panduan Menggunakan Gawai Sesuai Tahapan Usia - (dok Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement