AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Menjelaskan tentang kematian kakek dan nenek kepada anak bisa menjadi momen yang sulit dan emosional. Karenanya, penting bagi orang untuk melakukan pendekatan yang tepat dan bijak agar anak bisa memahami dan menerima kehilangan ini.
Psikolog bersertifikat dari California AS, dr Shannon Curry, memberikan beberapa tips dalam menjelaskan kematian kakek atau nenek kepada anak. Berikut penjelasannya seperti dilansir Today, Kamis (16/1/2025):
1. Bicara secara perlahan
Curry mengatakan, orang dewasa atau orang tua cenderung berbicara dengan cepat ketika membicara isu-isu yang sulit. Hal ini dapat menjadi masalah ketika berbicara dengan anak kecil mengenai kematian, karena dia akan lebih sulit memahami dan mengingat konsep baru.
“Jadi coba bicarakan secara perlahan, dan selalu beri jeda selama tiga sampai lima detik di antara kalimat, sehingga mereka memiliki waktu untuk menyerap informasi,” kata Curry.
2. Jawab pertanyaan dengan jujur
Orang tua sering kali menjelaskan kematian kepada anak dengan menggunakan istilah "pergi selamanya" atau "kehilangan selamanya". Meskipun orang tua bermaksud baik, namun menurut dia, anak kecil tidak akan bisa memahami istilah tersebut. Jadi lebih baik menjawab dengan istilah yang jelas dan konkret.
3. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak
Buatlah penjelasan sespesifik mungkin untuk mencegah kesalahpahaman. Pada anak usia balita atau usia sekolah, Curry menyarankan orang tua untuk berusaha menyampaikan realita dengan bahasa yang mudah dipahami dan terperinci.
“Misalnya, jelaskan bahwa kakek berada di rumah sakit karena dia sangat sakit. Para dokter berusaha sekuat tenaga untuk menyembuhkannya, tetapi penyakitnya semakin parah sehingga Kakek kesulitan bernapas. Para dokter berusaha membantunya bernapas tetapi mereka tidak mampu dan ketika dia berhenti bernapas, dia meninggal,” kata Curry menyontohkan.
4. Atasi rasa takut anak
Mengetahui kematian kakek dan nenek dapat membuat anak diliputi rasa takut bahwa kematian juga akan merenggut orang tua mereka. Mengatasi ini, Curry menyarankan agar orang tua merespon dengan jujur namun meyakinkan.
“Misalnya, gunakan kalimat pembuka ‘ibu/ayah berharap’, ‘sebagian besar’, dan ‘biasanya’ untuk menjelaskan bahwa seseorang tidak meninggal dunia sampai mereka tua,” ujar Curry.