Thea Gallagher, seorang psikolog sekaligus direktur program kesehatan mental di NYU Langone Health, New York City, mengatakan kepada Fox News membawa keluarga saat bulan madu adalah konsep yang menarik. “Aku rasa ini tergantung pada hubunganmu dengan orang tua dan kesepakatanmu dengan pasangan,” ujar Gallagher.
“Yang paling penting, kalian berdua harus sepakat bahwa ini memang pilihan yang tepat.”
Gallagher mengatakan ia tidak merekomendasikan jika pasangan tidak bisa punya waktu berdua saja. “Tapi kalau karena memang kalian dekat dan suka liburan bareng keluarga, bisa jadi menyenangkan,” tambahnya.
Namun, ia menekankan pentingnya menetapkan waktu berdua dan batasan yang jelas sejak awal. Mertua bisa jadi sumber ketegangan dalam pernikahan, terutama jika mereka suka memberi nasihat yang tidak diminta, kata Gallagher.
Ia menyebutkan empat masalah utama yang bisa muncul:
1. Masalah batasan
Saat mertua terlalu ikut campur, memberi nasihat tanpa diminta, datang tanpa pemberitahuan, atau mencampuri urusan pengasuhan dan keuangan.
2. Dilema loyalitas
Salah satu pasangan merasa terjebak antara pasangan dan orang tuanya sendiri, yang bisa menimbulkan rasa kesal atau pengkhianatan.
3. Perbedaan budaya atau generasi
Bisa menyebabkan kesalahpahaman atau gesekan dalam hubungan.
4. Kurangnya komunikasi
Jika pasangan tidak membahas isu tentang mertua secara terbuka, situasi bisa semakin memburuk.
Gallagher membagikan tips untuk menetapkan batasan sehat dengan mertua. Menurutnya, komunikasi terbuka antara pasangan soal batasan dan ekspektasi sangat penting.
“Bersikap tegas tapi tetap hormat saat menetapkan batasan, dan menunjukkan kesatuan sebagai pasangan bisa membantu mencegah konflik atau sikap memihak.”
Gallagher juga menyarankan agar pasangan saling berempati.
