Kamis 23 Feb 2023 05:02 WIB

De-Influencing Mulai Marak di Medsos, Mengapa Influencer Melakukannya?

De-influencing berarti influencer meyakinkan followers untuk tidak membeli sesuatu.

Red: Reiny Dwinanda
Belanja online (ilustrasi). Influencer belakangan marak melakukan de-influencing, meyakinkan followers-nya untuk tidak membeli suatu produk.
Foto:

Apa Motif Influencer Melakukan De-influencing?

Menurut Dicky, de-influencing bisa terjadi karena beberapa faktor. Dia pun mengimbau agar masyarakat tak hanya mencari informasi dari satu sumber saja.

Faktor pemicu de-influencing bisa terjadi karena motif personal. Di sisi lain, bisa juga dilakukan berdasarkan permintaan dari satu pihak agar influencer tersebut tidak memasarkan produk tertentu.

"Tapi bisa saja kan kita nggak tahu, di belakangnya misalnya ternyata ada endors untuk tidak meng-endors satu produk," ujar Dicky.

Menurut Dicky, inilah pertautan antara pengaruh influencer dengan budaya konsumerisme. Di situ ada influencer dan kekuatan dia adalah jumlah followers.

"Kemudian dia pakai untuk kemudian meng-endors yang tidak di-endors," kata Dicky.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement