Apa Motif Influencer Melakukan De-influencing?
Menurut Dicky, de-influencing bisa terjadi karena beberapa faktor. Dia pun mengimbau agar masyarakat tak hanya mencari informasi dari satu sumber saja.
Faktor pemicu de-influencing bisa terjadi karena motif personal. Di sisi lain, bisa juga dilakukan berdasarkan permintaan dari satu pihak agar influencer tersebut tidak memasarkan produk tertentu.
"Tapi bisa saja kan kita nggak tahu, di belakangnya misalnya ternyata ada endors untuk tidak meng-endors satu produk," ujar Dicky.
Menurut Dicky, inilah pertautan antara pengaruh influencer dengan budaya konsumerisme. Di situ ada influencer dan kekuatan dia adalah jumlah followers.
"Kemudian dia pakai untuk kemudian meng-endors yang tidak di-endors," kata Dicky.