Risiko terkena kanker serviks juga lebih tinggi jika pernah melahirkan anak sebelum usia 17 tahun, melahirkan anak kembar, ATAU belum pernah divaksinasi HPV. Perempuan juga berisiko jika sebelumnya pernah menderita kanker kandung kemih, ginjal, vagina, atau vulva.
Berdasarkan data Globocan 2020, kanker serviks menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker.
Kanker hati
Kanker hati dapat menyerang bagian mana pun dari hati, yang terletak disisi kanan atas perut. Ada banyak gejala kanker hati berhubungan dengan masalah pencernaan seperti mual, muntah, tinja yang lebih pucat, urine yang lebih gelap, dan merasa kenyang setelah makan hanya dalam jumlah kecil.
Anda mungkin melihat adanya benjolan di sisi kanan atas perut, merasakan nyeri di area ini, dan mengalami pembengkakan perut yang bukan disebabkan oleh makan. Gejala lain termasuk penyakit kuning, di mana bagian putih mata menjadi kuning, nyeri di bahu kanan, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, kelelahan, demam, dan merasa tidak enak badan.
"Risiko Anda terkena kanker hati lebih tinggi jika Anda laki-laki, memiliki kerabat dekat (saudara atau orang tua) yang menderita kanker hati, atau berusia di atas 60 tahun," ujar El-Modir.
Risiko juga meningkat jika menderita diabetes, batu empedu, hepatitis, HIV, sirosis hati, atau terinfeksi cacing hati. Menurut laporan Globocan 2020, ada 21.392 kasus kanker hati (5,4 persen) di Indonesia.