3. Poliuri (meningkatnya frekuensi buang air kecil dengan volume banyak)
Poliuri ditandai dengan banyak kencing dan mengompol. Rasa haus yang menyebabkan anak selalu minum tidak diimbangi dengan kemampuan tubuh untuk menyerap cairan dengan baik. Anak dengan DM akan lebih sering buang air kecil dari pada frekuensi normal, terutama di malam hari.
"Jika anak kembali mengompol pada usia berapapun, padahal sebelumnya sudah tidak mengompol, maka perlu diperiksa gula darahnya," ujar Prof Aman dalam media workshop bertema "Cegah Diabetes Prematur pada Anak dan Remaja" di Jakarta, Selasa (27/3/2023).
4. Berat badan turun
Penurunan berat badan yang drastis dalam dua sampai 6 pekan sebelum terdiagnosis. Meski anak sering minta makan, tetapi tubuhnya tidak bertambah gemuk, melainkan cenderung kehilangan berat badan dalam jumlah yang cukup signifikan. Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula darah dalam tubuh sehingga menyebabkan jaringan otot dan lemak menyusut.
5. Kelelahan dan mudah marah
Tubuh anak yang tidak mampu menyerap gula dari makanan membuatnya kekurangan energi sehingga mudah merasa lelah. Anak juga akan mengalami gangguan perilaku dan perubahan emosi menjadi cepat marah dan murung. Tanda kedaruratan lainnya yang perlu diwaspadai, antara lain sesak napas, dehidrasi, syok, dan napas berbau keton.