AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Ketika didiagnosis menderita kanker, sebagian besar orang merasa dunianya runtuh. Mereka mengira hidupnya tak lama lagi akan berakhir sehingga tak ada lagi semangat untuk hidup.
Padahal, kenyataannya tidak demikian. Banyak dari penyintas kanker yang mampu bertahan hidup hingga 20 bahkan 40 tahun lamanya sejak didiagnosis.
Apa sebenarnya rahasia menjadi seorang penyintas yang bertahan hidup lama atau kerap disebut long survivor? Dokter Dimas SpPD dari RS Kramat 128 menjelaskan, cancer survivor adalah seseorang yang bertahan hidup dan tetap mampu berfungsi baik saat dan sesudah melewati cobaan yang berat atau penyakit yang mematikan.
Pada kanker, seseorang disebut sebagai penyintas sejak mulai terdiagnosis hingga akhir hayatnya. Sementara, long survivor adalah seseorang yang bertahan hidup hingga lima tahun setelah terdiagnosis kanker, dengan atau tanpa penyakit.
Dokter mengungkapkan fakta penyintas kanker di Amerika, sekitar 2/3 pasien kanker bertahan hidup hingga lebih dari lima tahun setelah diagnosis. Hampir 20 persen penyintas bertahan hidup hingga lebih dari 20 tahun dan hampir 2/3 penyintas berusia lebih dari 65 tahun.
Sementara untuk kanker payudara, di Jepang lebih dari 80 persen pasien kanker payudara masih bertahan dalam 10 tahun. Data di Indonesia, dari 209 pasien, kesintasan lima tahun 51,07 persen. Pasien bervariasi stadium dan subtipenya.
"Long survivor semakin banyak, lebih dari satu sama dengan 10 tahun," ujar dr Dimas dalam Seminar Long Survivor Kanker Payudara dengan tema "Tetap Sehat dan Produktif Bersama Kanker Payudara" di Jakarta, Senin (22/5/2023).
Faktor kesintasan
Dokter Dimas mengungkapkan ada beberapa faktor yang memengaruhi kesintasan. Salah satunya usia.
"Usia muda lebih agresif dan lebih mudah kambuh kankernya," ujarnya.
Kemungkinan untuk menjadi long survivor juga sangat ditentukan oleh stadium kanker payudara. Semakin awal ditemukan maka survival semakin baik. Selain itu, jenis atau subtipe kanker payudara juga memengaruhi, di mana luminal A paling baik.
"Long survivor juga ditentukan oleh diobati atau tidaknya kanker. Mereka yang mendapatkan pengobatan akan lebih baik kesintasannya," ujarnya.