Nikensari juga mengatakan, di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit, ada beberapa klinik khusus, seperti klinik gangguan belajar, klinik adiksi, klinik geriatri (khusus lanjut usia), atau klinik demensia. Menurutnya, klinik-klinik spesifik semacam itu dapat menjadi pintu masuk untuk membicarakan dan mengatasi masalah kesehatan mental.
Nikensari juga mengatakan, untuk pengecekan pun tidak perlu langsung ke rumah sakit. Saat ini, ujarnya, ada puluhan puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) di DKI Jakarta yang punya psikolog klinis.
"Nah jadi kalau langkah awal, supaya enggak lari, biasanya kalau diajak ke rumah sakit lari nih. Boleh lho mampir ke puskesmas dulu," kata Nikensari.
Namun, menurut Nikensari, cara membawa untuk berobat bagi setiap orang berbeda. Ada yang membutuhkan bantuan tenaga kesehatan lain atau membutuhkan orang lain, ada yang bisa oleh keluarganya sendiri.
Pada kasus-kasus ekstrem, seperti ketika orang tersebut sudah gelisah, mengamuk, hingga membahayakan orang lain, pihaknya bekerja sama dengan petugas puskesmas dan petugas ketertiban umum untuk membawa ke rumah sakit. Pasien yang sudah seperti itu perlu segara diberikan pertolongan dengan memasukkan ke instalasi gawat darurat (IGD) untuk menjalani rawat inap.