Sementara itu, Prof Edi menjelaskan kasus flu singapura tercatat cukup tinggi di usia di bawah enam tahun pada anak di Indonesia. Itu terjadi karena kurangnya kepekaan orang tua pada penyakit ini.
Sering kali, saat anak demam, sulit makan, dan muncul bintik merah, orang tua tetap menyekolahkan anak dan tidak isolasi di rumah. Alhasil, penyebaran pada anak sangat tinggi dan cepat.
Meskipun tergolong penyakit ringan yang bisa sembuh dalam tujuh hari, Prof Edi mengharapkan orang tua bisa mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran flu singapura. Caranya ialah dengan mengisolasi anak jika demam dan muncul bintik merah pada telapak kaki, tangan, dan mulut.
"Kalau anak kena flu singapura diisolasi dan cegah kontak dengan anak lain karena ini menular, masa infeksius tiga hingga lima hari, tujuh hari dia sudah tidak menular walaupun lesinya dalam tahap penyembuhan tapi tidak menular," jelas Prof Edi.