AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Kehamilan biasanya disertai dengan beragam tanda yang khas, mulai dari terlambat menstruasi, mual, hingga perut membesar. Namun, ada kalanya, kehamilan terjadi tanpa disertai dengan gejala yang jelas. Kondisi ini kerap membuat sebagian wanita tidak sadar bahwa mereka sedang hamil, sampai waktu melahirkan tiba.
"Fakta unik, terkadang kehamilan bisa tak terlihat," jelas dokter bedah NHS di Inggris, dr Karan Rajan, melalui akun TikTok pribadinya, seperti dilansir The Sun pada Selasa (4/7/2023).
Dokter Rajan mengatakan, sebagian besar wanita memiliki rahim anteversi. Artinya, posisi rahim mereka sedikit miring ke arah depan. Akan tetapi, satu dari lima wanita memiliki rahim dengan posisi yang berlawanan, yaitu condong ke dalam, ke arah tulang punggung.
Pada sebagian wanita, posisi rahim yang condong ke arah dalam bisa tetap pada posisi yang sama saat mereka hamil. Kondisi inilah yang membuat perut tak terlihat membesar selama kehamilan.
Tinggi badan juga dapat membuat perut tidak tampak membesar saat hamil pada sebagian wanita. Alasannya, wanita bertubuh tinggi cenderung memiliki batang tubuh yang lebih panjang. Kondisi ini memungkinkan adanya lebih banyak ruang bagi rahim untuk membesar ke atas, alih-alih ke depan.
Kehamilan yang tak nampak atau tak disadari oleh ibu hamil dikenal dengan istilah kehamilan kriptik. Selain posisi rahim, ada beberapa faktor lain yang dapat memicu terjadinya kehamilan kriptik.
"(Seperti) riwayat operasi sebelumnya, endometriosis, dan masalah ginekologi (terkait organ reproduksi) lain, yang mungkin melukai ligamen uterosakral," ujar dr Rajan.
Kehamilan kriptik terbilang cukup jarang terjadi. Beberapa studi mengindikasikan bahwa hanya ada satu dari 475 kehamilan yang tak disadari hingga usia kehamilan mencapai 20 pekan. Selain itu, hanya ada satu dari 2.500 kehamilan yang tak disadari hingga waktu persalinan tiba, seperti dilansir Cleveland Clinic.
Meski "tersembunyi", wanita dengan kehamilan kriptik tetap akan mendapatkan hasil positif bila melakukan tes kehamilan. Namun cara penggunaan alat tes kehamilan rumahan yang salah bisa memberikan hasil negatif palsu.
Cleveland Clinic mengungkapkan bahwa ada beberapa kelompok wanita yang lebih berisiko terhadap kehamilan kriptik. Sebagian di antaranya adalah wanita yang baru saja melahirkan, memiliki kondisi PCOS, menggunakan KB, dalam masa perimenopause, serta belum pernah hamil.