3. Judi membuat kita lupa Allah
Seseorang yang berjudi mengabaikan kewajibannya kepada Sang Pencipta. Dia menunda sholatnya, bahkan bisa sama sekali meninggalkannya.
Dia menjadi korban dari keserakahannya sendiri akan uang. Orang seperti itu berhenti menjadi religius. Jika seseorang tidak mampu mengendalikan nafsu dasarnya, seperti keserakahan dan nafsu, agama tidak ada artinya baginya dalam aktivitas sehari-hari.
4. Perjudian menghasut kebencian dan iri
Islam mengajarkan bahwa hak milik ditetapkan melalui norma-norma masyarakat yang diakui dengan baik yang disetujui oleh agama. Ini adalah hak suci dan tidak ada harta benda yang dapat diambil darinya kecuali melalui pertukaran, penjualan, atau amal yang sah.
Perjudian melanggar norma-norma ini. Perjudian pun menghasut permusuhan dan kebencian di antara orang-orang.
5. Perjudian itu adiktif
Dari sudut pandang Islam, apapun yang jahat dalam skala besar juga jahat dalam skala kecil. Setiap kejahatan tumbuh menjadi bentuk dan ukuran yang tak terkendali dari benih kecil.
Selain itu, perjudian juga memiliki sisi adiktif, seperti yang ditunjukkan dalam banyak kasus. Karena alasan ini, perjudian merupakan bahaya bagi individu maupun masyarakat pada umumnya.