Terdapat sejumlah tanda apabila anak mungkin memiliki hubungan yang merugikan dengan perjudian online, termasuk kecanduan. Ponambalum mengatakan anak menjadi mudah gelisah, lantas melampiaskan rasa frustrasinya pada keluarga atau teman-temannya.
Anak atau remaja mungkin menjadi cemas atau malu, menarik diri dari pergaulan, serta menjadi frustrasi atau marah, terutama jika ditanya tentang uang atau pengeluarannya. Mereka pun cenderung sering berbohong, serta tidak mengakui pengeluaran yang tidak terkendali.
Membolos sekolah atau kuliah, juga kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai juga bisa menjadi gejala. Meski demikian, Ponambalum mengatakan tanda-tanda tersebut juga bisa menjadi tanda-tanda masalah lainnya, sehingga perlu penanganan dari profesional.
Jika mencurigai anak atau remaja tertentu telah mengembangkan hubungan tidak sehat dengan perjudian online, ada baiknya mendorong mereka untuk mendapatkan bantuan sedini mungkin. Konselor dapat membantu segala hal yang berhubungan dengan perjudian, mulai dari nasihat utang hingga dukungan krisis.
Peran orang tua dan sekolah dalam mengatasi perjudian online pada anak pun disebut Ponambalum sangat penting. Anak usia sekolah dasar harus diajari soal pembatasan usia media sosial, game online, juga beberapa permainan komputer, dan itu tak boleh dilanggar.
"Siswa sekolah menengah harus diajari tentang risiko yang berkaitan dengan perjudian online, termasuk akumulasi utang, bagaimana iklan dan informasi menargetkan mereka, dan bagaimana menjadi konsumen informasi online yang cerdas," tutur Ponambalum.