Rabu 06 Mar 2024 18:39 WIB

Cegah Stunting dengan Perbaiki Kualitas Hidup Calon Ibu Sejak Usia Remaja

Remaja harus memperbaiki kualitas hidupnya jika ingin memiliki keturunan yang sehat.

Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah siswa menunjukkan kotak makan yang berisi menu bergizi seimbang pada kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergzi di SMP Negeri 19 Palembang, Sumsel, Rabu (26/10/2022). Aksi yang digelar kementerian kesehatan ini menyasar 1.028 sekolah se-Indonesia  dengan kegiatan pencegahan stunting melalui gerakan makanan bergizi dan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri.
Foto:

Bagi yang sudah menikah dan hamil, dr Partiwi mengatakan perlu ada intervensi untuk mencegah anak lahir stunting. Pemenuhan nutrisi saat sembilan bulan masa hamil perlu dilakukan, mulai dari menyantap makanan bergizi dan konsumsi suplemen sebagai penambah nutrisi, hingga masa menyusui eksklusif selama enam bulan.

Anak yang stunting bisa terlihat dari berat badan yang tidak naik dalam waktu empat bulan berturut-turut. Selain berat badan, tinggi badan juga akan mengikuti perkembangan yang kurang dan diiringi dengan lingkar kepala yang kecil.

"Dalam satu tahun pertama, 60 persen nutrisi anak untuk otak, jadi kalau lingkar kepala sudah kecil, kita sudah telat, berati kecerdasan anak sudah terganggu," kata dr Partiwi.

Konsumsi protein hewani dapat menjadi cara untuk mencegah stunting. Protein hewani perlu diberikan dari awal kehamilan hingga masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement