Ditambah lagi ketika ibunya berbicara, ada getaran, sehingga janin sudah terpapar secara asli, nyata dari orang tua untuk stimulasi auditori. Tambah lagi ayah berbicara kepada janin, ada stimulasi sentuhan. Jadi manusia diciptakan itu sudah sangat lengkap stimulasinya.
Dokter Yassin menyinggung ada yang membandingkan musik dan lantunan Al-Quran. Menurut dia, terkait memperdengarkan musik, memang sudah banyak penelitiannya salam memengaruhi saraf.
Terkait alat baby plus juga disebut-sebut punya stimulasi detak jantung buatan. Tetapi, dokter Yassin hendak menyampaikan bahwa apa yang dimiliki bayi sejatinya sudah cukup.
"Harapanya saya tidak dalam posisi menyuruh orang, saya dalam posisi menegakan ilmu pengetahuan, terserah masing-masing, silakan ortu merasa nyaman, happy, tapi bukan kewenangan saya mencegah (produk), saya hanya menyampaikan pertanyaan atas jawaban ini udah lama banget ditanyakan," kata dia.
Dokter Yassin juga menegaskan bahwa ini tentu bukan sekadar pandangan pribadi. Jawaban dokter Yassin didasarkan pada bukti ilmiah dan pandangan ini sudah umum di mana-mana.
Jadi jangan dikira ini adalah pandangan pribadi. Sebab sudah banyak pihak di dunia yang bicara. Ia hanya bicara sebagai seorang profesional. Dokter Yassin juga menyarankan solusi secara umum bahwa orang tua lah yang harus belajar menjadi orang tua.
"Yanf dipersiapkan bukan bayinya tapi ortunya. Ortu yang tahu dan paham perkembangan anak ya gapapa itu siklus perkembangan," kata dr Yassin.
Lain halnya dengan suplementasi asam folat, di mana seluruh dunia juga kompak mengungkapkan manfaatnya. Dari berbagai bidang keilmuan, WHO, dokter, sampai psikolog, semua satu suara terkait manfaat asam folat untuk kehamilan.
"Sementara baby plus ada gak keilmuannya? Itu hanya asumsi pribadi berdasarkan interpretasi yang dangkal. Jadi prinsipnya gak harus dokter yang bicara, ini saya bicara karena saya baca. Karena saya duluan baca dan saya melayani pasien jadi gak masalah ya," ungkap dr Yassin.